Ketika ditemui tim bisnisUKM pada Hari Rabu (16/11), Wingko Babad Cap Kereta Api diwakili Ibu Siti Yulaikah, sebagai salah satu karyawan senior, beliau berujar jika saat ini lokasi yang tadinya dijadikan rumah tersebut, telah diubah menjadi ruko dua lantai yang menjual aneka oleh-oleh, terutama wingko babad. “Di sini (Jalan Cendrawasih) digunakan sebagai toko oleh-oleh, sementara untuk proses produksinya di lokasi yang berbeda lagi,” ujarnya. Di lokasi yang masih termasuk bagian dari Kota Lama Semarang tersebut, saat ini menjual aneka ragam produk oleh-oleh, tidak hanya wingko babad. Pia, ampyang, bakpia, wajik, sale, telur asin, telur asap, dll menjadi produk makanan yang dijual di toko oleh-oleh tersebut.
Sebagai makanan tradisional yang khas, wingko babad dijual dengan harga yang terjangkau. Untuk wingko original, harganya Rp.2.400,00/ biji; wingko rasa nangka Rp.2.700,00/ biji; wingko rasa coklat Rp.2.900,00/ biji; wingko rasa durian Rp.3.200,00/ biji; dan wingko rasa pisang Rp.2,.700,00/ biji. Biasanya di tempat tersebut, wingko dijual dalam dua paket kemasan, yaitu dus kecil dengan harga Rp.26.500,00; serta dus besar Rp.39.000,00. Ibu Siti mengaku jika penjualan wingko babad cap kereta api akan mengalami lonjakan siginifikan ketika memasuki musim liburan sekolah atau saat weekend tiba.