Ditemui tim liputan TVBisnis di kantornya, Jumat (3/5), Yoyok bercerita tentang kunci kesuksesannya dalam mengembangkan Waroeng SS. “Untuk usaha kuliner itu yang menjadi kunci kesuksesan adalah kekuatan rasa, rasa disini tidak hanya enak, tetapi mengesankan, memikat, dan mempesona,” jelas Yoyok yang kini menjabat direktur Waroeng SS. Menguatkan apa yang sudah dikatakan, Yoyok punya cerita dimana ada sebuah warung makan yang disitu pelayanannya tidak ramah sama sekali, lokasinya kurang bersih, susah dijangkau, namun kenyataannya tetap laris. “Larisnya warung tersebut tidak lain karena memiliki citarasa masakan yang ngangeni,” ujarnya.
Sejauh ini, Waroeng SS bisa memperoleh omzet rata-rata 11-12 milyar per bulan untuk semua cabang di Indonesia. Kendati memperoleh omzet yang lumayan besar, namun menurut Yoyok Waroeng SS miliknya belum bisa menghasilkan keuntungan yang signifikan. “Untuk margin keuntungan hanya berkisar di angak 8-13%, karena bagi saya SS ini usaha yang boros, selain operasional bahan baku, juga untuk biaya SDM yang bisa mencapai 20%,” jelasnya. Baginya, SDM itu penting karena menjadi ujung tombak usahanya, sehingga Yoyok berfikiran sebelum mensejahterakan pelanggan, dirinya harus mensejahterakan karyawannya terlebih dahulu.