Songkok, yang sering disebut juga peci atau kopiah adalah jenis penutup kepala atau topi tradisional bagi orang Melayu. Di Indonesia, songkok yang juga dikenal dengan nama peci ini kemudian menjadi bagian dari pakaian adat dan dipakai tidak hanya orang Islam. Songkok sangat populer bagi masyarakat Melayu di Malaysia, Singapura, Indonesia dan selatan Thailand. Bagi kalangan orang Islam di nusantara, peci menjadi pemakaian kepala yang resmi ketika menghadiri upacara-upacara resmi seperti acara pernikahan, upacara keagamaan dan sebagai pelengkap busana ketika Idul Fitri dan Idul Adha. Yang tak kalah penting juga sebagai pelengkap ibadah sholat, karena berfungsi untuk menahan rambut yang menghalangi kening untuk sujud pada saat sholat.
Seiring perkembangan trend, model dan warna peci kini lebih bervariasi. Seperti peluang bisnis peci rajut milik H. Wardani ini yang tak pernah sepi order. Usaha yang telah dirintis sejak 1999 ini, lambat laun berkembang dan diberi nama Peci rajut Al -Barokah, begitulah label produknya yang berkualitas ekspor. H. Wardani mengawali usahanya dengan dibantu istrinya Nafsiatun Umah, atau lebih akrab dipanggil ibu Atun. Bu Atun inilah yang awalnya membuat peci rajut, dan sang suamilah yang memasarkannya. Model dan motif peci produksi Peci Rajut Al Barokah adalah hasil pengembangan dari model-model yang sudah ada, atau pak Wardani sendirilah yang mendesain dan terkadang meminta saran pada pegawainya. Kini pesanan tak hanya dari wilayah Yogyakarta tapi sampai ke luar Jawa bahkan terbawa ke Malaysia, Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya.