Mengusung cita rasa kue leker yang terkenal manis, awalnya Wahyu cukup kesulitan untuk menemukan ramuan resep yang pas dengan lidah masyarakat Jogja. “Setelah menemukan ramuan yang pas, kemudian kita coba membuat outlet sendiri. Dari mulai membuat outlet sendiri, jaga outlet sendiri, semuanya kita rintis sendiri dari A sampai Z,” kata alumnus Sanata Dharma tersebut.
Seiring dengan berkembangnya waktu, jajanan masa kecil yang dipasarkan dengan brand JOKER (Jogja Leker) ini tak hanya diminati masyarakat Yogyakarta namun kini juga mulai berkembang hampir ke seluruh Indonesia. Bahkan dengan konsep gerobak yang menarik dengan bentuk outlet seperti “Joker Kartu”, tak butuh waktu lama bagi Wahyu untuk mendatangkan calon konsumen.