Pusat Kerajinan Bambu Prinx Mas

Salah seorang pengrajin yang sejak puluhan tahun lalu mengembangkan produksi kerajinan bambu di Dusun Brajan adalah Bapak Sulisman (51). Pria yang dikenal juga sebagai Pak Dukuh/ Kepada Dusun Brajan tersebut merupakan generasi ketiga sebagai pengrajin bambu setelah simbah dan orang tuanya. “Pada awalnya, mereka (orang tua) hanya mengerjakan pembuatan tempat nasi (bakul) saja, kemudian tahun 90’an kita sebagai generasi penerus mulai mengembangkan produk, baik dari segi desain maupun teknologinya,” jelas Pak Sulis kepada tim liputan bisnisUKM Selasa (8/11). Sentuhan teknologi disini berupa proses pewarnaan, desain, dan penggunaan peralatan modern sebagai media produksinya.

Produk kerajinan bambu Prinx Mas saat ini dipasarkan di berbagai daerah, diantaranya Semarang, Bali, Medan, Jakarta, Jawa timur, dll. Sementara untuk komoditas ekspor sudah merambah Malaysia dan Singapura. “Untuk ekspor kami belum bisa secara langsung, jadi masih melalui trading-trading yang ada di Jogja, jadi harapan terbesar kami adalah kami bisa ekspor sendiri produk kerajinan ini ke berbagai negara,” imbuhnya. Oleh karena itu, saat ini Pak Sulis berusaha maksimal menjalankan proses pemasaran dengan dibantu putrinya Ninit Sekar Wangi (25), baik melalui pameran-pameran maupun secara online.