Ditemui di rumahnya, Kamis (26/4), Pak Jasman mengungkapkan latar belakang dirinya menekuni usaha bakery hingga saat ini. “Sejujurnya dulu saya sempat berkerja di industri bakery Solo sebagai karyawan, kemudian setelah menikah saya berinisiatif untuk coba-coba membuka usaha sendiri (bakery), lambat laun usaha tersebut menunjukkan grafik peningkatan yang signifikan, hingga akhirnya kami kembangkan sampai dengan saat ini,” terangnya kepada tim liputan TVBisnis. Proses pembelajaran langsung yang diterima Pak Jasman selama menjadi karyawan membuatnya paham dengan seluk beluk produksi aneka jenis roti dan pemasarannya.
Sistem pemasaran yang diterapkan bapak tiga orang putra tersebut adalah sistem keagenan. Bahkan, seluruh hasil produksi dalam sehari sudah ludes diambil oleh agen yang tersebar ke beberapa wilayah. “Saya selama ini hanya fokus di produksi, untuk urusan pemasaran sudah ada yang melakukannya (agen), jumlahnya untuk saat ini ada 3 orang agen,” jelasnya. Salah satu agennya bahkan secara rutin mengambil 10.000 pcs/ hari. Untuk agen, Pak Jasman menerapkan harga khusus, yaitu Rp.650,00-Rp.800,00/ pcs. Dengan sistem semacam itu, Pak Jasman mengaku bisa memperoleh omzet rata-rata 12 juta Rupiah/ hari.