Ditemui di lokasi produksinya Jl. Imogiri Km.14 Manggung Wukirsari Imogiri Bantul, Selasa (6/12), Pak Panut berujar mengenai awal mula mengembangkan usahanya tersebut. “Indonesia merupakan salah satu penghasil rotan mentah terbesar di dunia, namun sebagian besar justru diekspor ke luar negeri, oleh karena itu dengan mendirikan Anggun Rotan ini, kami berusaha menciptakan pasar baru agar rotan tidak serta merta diekspor dalam kondisi bahan mentah, karena bisa mematikan industri rotan dalam negeri” ujarnya. Dengan kreativitas yang dimilikinya, Anggun rotan kini mampu tumbuh menjadi salah satu produsen tas rotan yang melayani pesanan produk untuk skala nasional dan internasional (ekspor).
Dengan harga produk Rp.50.000,00-Rp.200.000,00/ pcs, Anggun Rotan saat ini mampu memperoleh omzet rata-rata 80 juta/ bulannya, dengan keuntungan 15%. Harga yang dipatok Anggun Rotan tersebut disesuaikan dengan model, tingkat kerumitan, dan eksklusifitas desainnya. “Kreasi seperti ini (tas rotan) memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi, sehingga dengan harga demikian sangatlah wajar, karena sebanding dengan kualitasnya,” kata Pak Panut.