Pasar Ada, Stoknya yang Gak Ada

Pasar untuk di Jogja saja, masih kurang pasokannya. Beberapa usaha kuliner besar bahkan harus mendatangkan stok dari luar Jogja.

Basic ilmu pengetahuan saya adalah Nurtrisi Makanan Ternak. Alasan saya memilih domba karena saya orang Jogja, dan kuliner Jogja paling banyak mengolah daging Domba bukan Kambing. Biasanya diolah jadi Sate Klatak yang hanya dimasak dengan Garam dan Bawang, tidak ada kecap buat hilangkan bau, dan tidak ada lemaknya.

Kemudian saya cari tahu seberapa besar kebutuhan Domba di Jogja? Ternyata, kebutuhan stok Domba di Jogja ini sangat besar sedangkan penyedia daging maish sedikit. Hal ini menyebabkan pengusaha kuliner besar ngambil Domba dari luar Jogja. Hal tersebut menjadi peluang bisnis yang besar. Pasar sudah ada, kebutuhan tinggi tetapi stok tidak ada.

Sinatria Farm menjual feses kepada petani dan perkebunan tanaman hias. Sedangkan urin dijual kepada perusahaan pupuk organik cair.

Kalau terkait ternak, pasar kita ya teman-teman yang mereka akan melakukan pembibitan. Kesini cari indukan bagus, cari pejantan, atau juga pasar untuk aqiqah, kurban.

Saya belum berani suplai ke kuliner, karena memang kondisinya tadi, stok belum banyak, belum konsisten menghasilkan banyak setiap bulan, jadi belum berani menawarkan ke kuliner.

Bisa dibayangkan 1 warung sate yang tidak terlalu ramai, itu menyembelih 1 ekor ternak. Bayangkan kalau sebulan kita bisa jual 30 ekor ternak, itu potensi luar biasa sekali.

Masalahnya adalah di bibit tadi, kita belum konsisten karena kapsistas kandang juga baru segini.