Kisah Tantangan dan Kesuksesan Kopi Ampirono di Tengah Pandemi

Kami mengalami masa sulit di Kopi Ampirono saat pandemi sedang melanda. Kala itu, area Kopi Ampirono viral dan ramai pengunjung, bahkan melebihi kapasitas maksimal. Kami dihadapkan pada batasan pengunjung dan mendapat teguran dari petugas polisi pamong praja terkait pelanggaran protokol kesehatan di sekitar kawasan. Meskipun tidak ada penutupan, spanduk peringatan dipasang untuk menegaskan kewajiban mematuhi protokol kesehatan.

Dampaknya terasa selama sebulan, suasana yang semula ramai menjadi sepi. Meski sepi, bukan berarti pengunjung tidak tertarik untuk datang. Muncul kekhawatiran bahwa Kopi Ampirono benar-benar ditutup, sehingga menimbulkan anggapan kurang menyenangkan bagi calon pengunjung.

Untuk mengatasi hal ini, kami melakukan upaya persuasif dengan mendatangi Pemerintah Daerah Kulon Progo. Melalui pertemuan dengan Bupati dan Wakil Bupati, kami menjelaskan situasi sebenarnya. Sebuah acara juga diadakan di sana untuk memperkuat bahwa Kopi Ampirono tetap beroperasi dengan kondisi yang layak. Tim dari dinas pariwisata dan kesehatan pun datang untuk mengaudit. Setelah dua bulan, kunjungan kembali ramai seperti semula. Alhamdulillah.