Bagi pemula di bisnis kuliner, persaingan terasa kuat, tapi bagi yang berpengalaman, ini komunitas. Awalnya, pertanyaan seputar Wi-Fi muncul, kebanyakan dari siswa muda. Target saya bukan hanya mereka; yang saya bidik adalah kalangan mapan dengan minat pada atmosfer kami. Maaf, kami tak punya Wi-Fi, tapi pengunjung datang bukan untuk internet, melainkan atmosfer.
Mereka datang untuk nikmati produk dan lingkungan. Kami dorong kerjasama antarbisnis, ingin membangun kawasan kuliner yang berkualitas. Kunjungan tak lagi tentang kami saja, tapi seluruh area di sekitar. Ini bagus untuk wisata kuliner di Jogja. Pengalaman kami, dengan nuansa sawah, luar biasa. Warung kopi tradisional masih jarang, kurang dari 10 yang besar. Pasar besar, tapi kita harus pertimbangkan ukuran yang sesuai, harga yang terjangkau. Di Jogja, rasa kunci. Bumbu harus berani, konsep tradisional mendukung kuliner Jogja secara menyeluruh. Kuantitas penting, tapi kualitas harus terjaga.