Pada hari pertama pelatihan Sabtu (22/10), peserta memperoleh materi teori tentang seluk beluk jamur konsumsi dan praktik pembuatan media tanam/ baglog jamur tiram. Semua peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan tahapan pembuatan baglog dari mulai pemilihan bahan baku, pencampuran bahan baku, memasukkan bahan baku ke dalam plastik, pengepresan, pemasangan cincin, pengovenan (sterilisasi), inokulasi, dan inkubasi. Untuk menambah pengetahuan tentang proses produksi jamur, peserta juga diajak mengunjungi Aneka Mesin untuk melihat pembuatan mesin-mesin tepat guna, khususnya mesin press baglog jamur dan spinner untuk keripik jamur.
Memasuki hari kedua pelatihan Minggu (23/10), peserta melanjutkan materi teori yang sudah diperoleh pada hari pertama. Namun pada hari tersebut, materi lebih dititikberatkan kepada potensi pasar dan analisa ekonominya. Untuk meyakinkan peserta, materi dilanjutkan dengan mengunjungi petani jamur untuk melihat rumah jamur/ kumbung yang baik. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan mereka untuk saling bertukar pikiran dengan petani jamurnya langsung. Setelah puas melihat dan berbagi pengalaman dengan petani jamurnya, peserta diajak untuk menikmati berbagai olahan jamur yang mengundang selera. Sate jamur, tongseng jamur, pepes jamur, rendang jamur, jamur bakar, dan lumpia jamur menjadi suguhan sekaligus menjawab rasa penasaran peserta tentang rasa dan macam olahan jamur.