Produktif Bertani Jamur pada Usia Pensiun

Usia pensiun tidak membatasi seseorang untuk berhenti berkarya dan mengembangkan sebuah usaha yang memiliki pangsa pasar luas. Hal itulah yang coba dijalankan Bapak Sabar Muli Manik (55) dengan memulai menjalankan usaha budidaya jamur pada Bulan Agustus 2010. Setelah mengabdikan diri pada perusahaan minyak negara selama 23 tahun, Pak Manik mengembangkan jiwa entrepreneurnya dengan menekuni usaha ternak ayam dan budidaya ikan. Namun, karena memiliki resiko usaha yang tinggi, suami dari Ibu Kuswanti (55) tersebut menjatuhkan pilihannya untuk menekuni bisnis budidaya jamur. Berlokasi di Dusun Pakemtegal RT. 38 Pakembinangun Pakem Sleman, Pak Manik memiliki sebuah kumbung jamur berukuran 7 m x 10 m yang berkapasitas 5.000 buah baglog.

Untuk kumbung miliknya, isinya saat ini didominasi jamur tiram dan beberapa jamur kuping. Media tanam (baglog) dibeli dari para pembibit yang ada di Yogyakarta seharga Rp.1.500,00-Rp.1.750,00/ baglog. “Saat ini kumbung kami isi penuh (5.000 baglog) dengan jamur tiram dan sedikit jamur kuping, hingga bisa menghasilkan 15-20 kg jamur setiap harinya,” tambah Pak Manik. Hasil dari produksi Jamur Tiram dan Jamur Kupingnya tersebut kemudian dipasarkan ke para pedagang yang ada di Pasar Pakem Sleman. “Sebenarnya ada beberapa rumah makan/ restoran yang mengajukan kerjasama dengan kita (untuk membeli jamur), namun karena kapasitas produksi yang belum mencukupi, maka kami belum menyanggupinya,” kata Ibu Kuswanti. Hal itu menjadi sebuah indikasi meskipun ‘pemain’ jamur saat ini cukup melimpah, namun peluang pasarnya masih sangat terbuka lebar.

 

Dapatkan Video Proses Pembuatan Baglog Jamur Tiram dan Budidayanya:
http://bisnisukm.com/video-proses-pembuatan-baglog-jamur-tiram-dan-budidayany…

Dan Video Pengolahan Keripik Jamur Tiram:
http://bisnisukm.com/pengolahan-keripik-jamur-tiram.html